Saturday, July 28, 2018

Hari Esok Kita


HARI ESOK KITA
(sama sekali tak mengandung makna)
www.liputanntb.com

Jika Tuhan tak ada maka penguasa lah Tuhan. Manusia tak bisa menjalani hidup tanpa pegangan. Manusia adalah makhluk yang tidak bisa hidup tanpa kebenaran. Manusia dan penguasa adalah satu landasan peristiwa kemajuan peradaban manusia di muka bumi. Kuasa bukan menjelma sebagai diktator, bukan pula sebagai raja monarki. Kuasa adalah diri manusia yang tidak jauh dari pertanyaan hidup dan kehidupan.
Kuasa diri meminta tumbal kesejarahan hidup yang sama sekali tidak elok. Manusia sebagai diri adalah musuh abadi dalam satu tubuh, permusuhan, bergelut demi kemenangan. Tidak aku katakan mengenai kuasa diri ini kepada mereka yang takut kepada hidup, aku memilihmu untuk bebas berjalan di kerumunan manusia yang sedang sakit parah itu karena rencana Barat adalah menjadikan seluruh dunia tunduk di bawah kakinya. Kita adalah penguasa, tak perlu tunduk kepada siapapun!!!
Mari kita pikirkan tentang proyek globalisasi dan modernisasi, modern itu bermakna kekinian. Ya itulah kekinian yang semua orang mengikuti perkembangan proyek kekinian. Maka adalah strategi -yang dikatakan baik- globalisasi menyeret lalu menjerat pengikutnya. Globalisasi sama sekali tak bisa disebut proyek hegemoni peradaban. Pertama sekali karena bahayanya lebih besar dari manfaatnya. Kekinian itu adalah karya orang-orang Barat, kau tak ikut maka engkau hidup dalam kesendirian dan kesengsaraan, sakit dan purba.
Oke lah orang modern maju sekali cara berpikir dan bertindaknya. Orang modern dianggap lebih mulia daripada orang-orang masa lalu yang hidup sebelum masehi. Tak ayal orang modern sangat bangga menjalani hidup di kekinian yang suka meniru dan hidup hanya sebagai tiruan saja. Aku mengatakan sebaliknya, budak di zaman lampau, rakyat di zaman lampau lebih berbahagia karena fisik mereka menjadi taruhan kalau berbuat salah. Mereka tak berpikir mengenai diplomasi, advokasi dll, yang dipikirkannya adalah kemerdekaan hidup. Mari aku tanyakan kepada manusia modern ini, mana suara kalian, mana? Inikan invidualisme yang disebut liberalisme di Barat yang di tanamkan dalam pikiran bangsa kita. Mana aku tanya, orang modern itu.
Ayo lah jangan pasif begitu, perlu aku sampaikan bahwa zaman kita ini zaman paradox. Katanya AC dan asap kendaraan itu berbahaya buat ozon kita, tapi kenapa pula produksinya semakin tidak terbilang jumlahnya? Engkau merasa gerah atau panas setiap hari, ya ya lah wonk katanya AC itu membahayakan lapisan ozon juga merusak struktur kulit luar tubuh tapi masih saja dipakai dan dijadikan barang komersil. Mestinya engkau lebih suka menanam pohon, kelak jika ia tumbuh besar kita bisa memanjatnya bersama atau dibuat ayunan seperti saat aku masih kecil dulu.
                Ayo kita berpikir, efek dari peradaban modern ini. Katanya “semua harus dimodernisasi”. Lihat lah akibatnya, kiamat sudah di depan mata wahai saudara-saudara. Lihat lah asmotfer bumi kita sudah bolong. Bagaimana kita akan hidup lebih lama lagi tanpa pelindung itu. Teknologi butuh tumbal juga, minyak bumi, gas bumi. Agaknya aku tidak menyangkal bahwa materi tetap memiliki hukum materi. Ketika cairan tubuh menurun maka penuaan dan penyakit akan melanda siapa saja. Tidak hanya terjadi pada manusia, pula hewan dan tumbuhan. Lalu bagaimana dengan bumi? Sama, bumi itu materi yang tidak mungkin menghindari hukum materi. Sedotlah terus isi perut bumi itu, tambang dan bor lah gunung-gunung itu, ambil emas, perak dan saudara-saudaranya. Maka duduklah bersantai di taman buatan kita, bernyanyilah atau engkau lebih suka membaca Koran atau surat kabar harian Kompas atau engkau memilih berdzikir, sambil menunggu kehancuran alam kita.
Bumi kita sudah sangat tua, sebentar lagi, waktunya tak lama lagi orang-orang akan meninggalkan negara, orang-orang akan saling membunuh tanpa saling menjaga satu sama lain. Minyak bumi akan habis, aaaaaaaaaa, negara yang terbanyak minyaknya akan diserang dengan politik ala Amerika, yang sok baik itu. Berapa besar kerugian dalam sejarah peradaban manusia diakibatkan oleh Amerika itu. Tidak terhitung jumlahnya. Inilah kuasa politik-kapitalisme, bengis dan sama sekali tidak menganut idealisme masyarakat kita.
**
Awas... awas... hantu-hantu zaman bergentayangan siap merusak mental anak-anak kita.
Oleh: Etto Nusantara

No comments:

Post a Comment